Aktivis Lintas Pergerakan dan Sosial, Fachri Lubis.
JURNAL BATAVIA-Aktivis Lintas Pergerakan dan Sosial, Fachri Lubis menyikapi konsolidasi para aktivis militan bersama emak-emak militan serta ibu pertiwi peduli NKRI yang sepakat memperjuangkan gerakan kembali ke Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang asli.
Dia pun mengapresiasi langkah perjuangan para aktivis militan tersebut, sebab hanya satu solusi untuk menyelesaikan persoalan masalah bangsa ini yaitu dengan merujuk ke UUD 1945 Asli.
“Perjuangan yang dilakukan para aktivis bersama-sama rakyat yang sadar dan peduli dengan kenyatan nasib bangsa ini, dan saya benar-benar apresiasi, sebab sebagai bangsa pejuang bersama elemen masyarakat menolak tentang Undang-Undang 1945 (amandemen, red), yang sekarang ini digunakan oleh eksekutif dan legislatif yang dijadikan konstitusi dengan mengalami empat kali diamandemen,” ujarnya kepada wartawan, Senin (21/9/2020).
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa berencana digelar oleh para aktivis militan di Gedung DPR/MPR, Jakarta, 5 Oktober 2020. Dalam aksinya nanti, mereka menuntut pemberlakuan UUD 1945 yang asli. Selain aktivis militan, Fachri menyatakan, aksi ini juga akan diikuti oleh sejumlah tokoh mantan aktivis 1998.
“Sang aktivis militan ini siap berjuang bersama-sama bersatu dalam gerakan kembali ke UUD 1945 asli menuntut sidang istimewa MPR RI di Senayan 5 oktober 2020 nanti,” ucap Fachri.
Lebih jauh, Fachri Lubis juga mengungkapkan alasan para aktivis akan ‘turun gunung’ menolak pemberlakuan UUD 1945 hasil amanden.
“Sekarang di Indonesia ini, rakyat sudah terjajah dan tidak berdaulat. Sebagai rakyat saya sudah mengingatkan perjuangan saat sekarang ini karena dulunya ada campur tangan asing, maka sekarang harus diselesaikan tanpa campur tangan asing,” ucapnya.
“Kembalilah kepada akar masalah, jangan sampai kita sesama anak bangsa persatuan dan kesatuan kita terkoyak-koyak. Kita berharap masalah bangsa ini tidak menimbulkan gejolak sosial, diselesaikan secara konstitusional sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat,” tambah Fachri Lubis.(JAL)