Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Moch Mahfud MD saat memimpin Rapat Koordinasi Satgas Saber Pungli (Sapu Bersih Pungutan Liar, Red). Istimewa.
JURNAL BATAVIA-Satuan Tugas Sapu Bersih Pengutan Liar (Satgas Saber Pungli) akhirnya dikerahkan untuk mengawasi pembagian bantuan sosial bagi keluarga penerima manfaat akibat pandemic covid-19.
Ini bertujuan agar program bantuan pemerintaj tersebut berjalan sesuai sistem dan tidak diselewengkan.
“Bila ada penyelewengan, silakan mengadu ke Satgas Saber Pungli untuk ditindaklanjuti,” ujar Menkopolhukam, Moch Mahfud MD saat memimpin Rapat Koordinasi Satgas Saber Pungli melalui virtual, Selasa (31/4/2020).
Rapat yang dipimpin Menkopolhukam selaku pengendali dan penanggungjawab Satgas tersebut, sekaligus untuk menyelaraskan tugas Satgas Saber Pungli 2020 Pusat dan daerah, di tengah pandemi covid19.
Hadir pula Ketua Pelaksana Satgas Saber Pungli Komjen Pol Moechgiyarto, yang menyatakan segera menindaklanjuti arahan Menkopolhukam. Antara lain dengan menyempurnakan struktur organisasi hingga ke daerah.
Mahfud MD meminta masyarakat, jika menemukan pungutan liar di kementerian, pemerintah daerah atau lembaga, jangan segan-segan untuk mengadukannya. Bisa lewat telepon, email, sms, atau datang langsung ke posko saber pungli.
Ada hal menarik dalam struktur baru Satgas Saber Pungli, yakni hadirnya para akademisi dan pegiat anti korupsi dalam jajaran Kelompok Ahli. Nama-nama mereka cukup populer. Antara lain mantan Ketua Komisi Yudisial dan dosen UII Suparman Marzuki (Ketua), Rhenald Kasali (UI), Imam Prasojo (UI), Zainal Arifin Mochtar (UGM), dan Feri Amsyari (Direktur Pusako Universitas Andalas).
Darah segar tersebut diharapkan oleh Menkopolhukam bisa saling bersinergi untuk meningkatkan lagi kiprah Satgas dalam memberantas pungutan liar.(YDH)